Bincang Hangat Satgas Yonif 143/TWEJ Bersama Tokoh Agama dan Kepala Kampung di Pedalaman Papua

    Bincang Hangat Satgas Yonif 143/TWEJ Bersama Tokoh Agama dan Kepala Kampung di Pedalaman Papua

    KEEROM - Dalam rangka membangun keserasian hubungan (Kohesi) yang erat dengan masyarakat di pedalaman Papua, Satgas Yonif 143/TWEJ menyambangi Tokoh Agama, Kepala Kampung dan Tokoh Pemuda di Kampung Bompay, Distrik Waris, Kab. Keerom, Papua, Kamis (13/04/2023).

    Dalam keterangan, Dankipur I Satgas Yonif 143/TWEJ Kapten Inf Agus Rahman menuturkan bahwasanya kegiatan tersebut dilakukan untuk membangun kohesi yang erat antara Satgas Yonif 143/TWEJ dengan warga masyarakat di Kampung Bompay.

    "Kegiatan ini kita lakukan untuk meningkatkan kohesi yang erat antara Satgas Yonif 143/TWEJ dengan warga Kampung Bompay sekaligus untuk mendengarkan apa yang menjadi keluhan mereka sehingga Satgas dapat mengambil langkah-langkah untuk membantu dan mengatasi kesulitan masyarakat, " tutur Agus Rahman. 

    Kegiatan bincang hangat antara Satgas Yonif 143/TWEJ dengan masyarakat yang dipimpin oleh Serda Kohar tersebut mendapatkan respon yang sangat baik dari Kepala Kampung, Tokoh agama dan Tokoh pemuda Kampung Bompay, mereka berharap kedepanya akan terus terjalin kohesi yang erat antara warga masyarakat dan TNI.

    Sementara itu, bapak Lukas Swo selaku Tokoh agama setempat mengatakan sangat bangga dan juga senang dengan kegiatan yang dilakukan oleh Satgas Yonif 143/TWEJ, mereka dapat berbincang dengan santai saling bertukar ide atau gagasan serta mencari jalan keluar setiap kendala yang dihadapi secara bersama-sama demi kemajuan kampung. "Kami sangat senang dengan adanya kegiatan seperti ini karena melalui obrolan seperti inilah akan terjalin persahabatan yang erat antara TNI dan Masyarakat, ” ujarnya. 

    "Terimakasih untuk anak Pos Satgas yang  memiliki wawasan dan pandangan yang luas sehingga setiap kami ada kendala pasti selalu ada solusi untuk kita, ” ucap Lukas Swo. (*) 

    keerom
    Ahmad Rohanda

    Ahmad Rohanda

    Artikel Sebelumnya

    Tony Rosyid: Firli dan Prahara di KPK

    Artikel Berikutnya

    Hendri Kampai: Macan Versus Banteng di Antara...

    Berita terkait