FIB UNAIR Sambut 553 Mahasiswa Baru di Bradanaya 2022

    FIB UNAIR Sambut 553 Mahasiswa Baru di Bradanaya 2022
    Diskusi Maba Bradanaya 2022 (foto: dokumen pribadi)

    SURABAYA – Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (UNAIR) tahun ini kembali menyelenggarakan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) secara luar jaringan (luring). Mengingat dua tahun terakhir penyelenggaraannya secara dalam jaringan (daring).

    PKKMB di lingkup FIB UNAIR mengusung tajuk Bersatu dalam Wahana Budaya (Bradanaya). Tajuk tersebut merupakan nama turun-temurun dari angkatan sebelumnya. Bradanaya 2022 dilaksanakan pada Kamis-Jum’at (25-26/8/2022).

    “Kegiatan Bradanaya yang secara luring ini menjadi pemyemangat tersendiri bagi  para mahasiswa baru (maba). Mereka menjadi lebih interaktif ketika sesi diskusi. Bradanaya ini sekaligus menjadi momentum pembuka energi bagi maba, ” tutur Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FIB UNAIR Irkham Ulumuddin.

    Karena itu, menanggapi semangat maba tersebut, Irkham mengatakan bahwa BEM FIB UNAIR 2022  telah mempersiapkan wadah. Yakni, melalui berbagai organisasi mahasiswa di FIB UNAIR, para maba dapat menyalurkan semangat melalui ide-ide dan keaktifan mereka.

    “Harapannya agar maba mampu menyerap ilmu-ilmu di Bradanaya 2022 ini. Namun, semoga semangat maba ini tidak putus sampai di situ sehingga melanjutkannya ketika masa perkuliahan mereka, ” ujar Irkham.

    Tantangan Bradanaya 2022

    Ketua pelaksana Bradana 2022 Bakdiyatul Mukarromah menuturkan bahwa mengoordinasikan Bradanaya secara luring menjadi tantangan tersendiri baginya. Pasalnya ketika dirinya menjadi peserta Bradanaya saat itu masih dilakukan secara daring.

    “Agak menjadi tantangan tersendiri memang Bradanaya 2022. Terlebih bahwa FIB tahun ini menerima maba tunanetra. Karena itu, kami panitia harus saling berkoordinasi dengan fakultas dan dengan para senior, ” terang Bakdi, sapaan akrabnya.

    Ada Lebih dari 500 Mahasiswa

    Tahun ini jumlah mahasiswa baru (maba) FIB UNAIR mencapai 533 mahasiswa. Dari jumlah tersebut maba terbagi dalam 30 kelompok. Nama-nama kelompok yang dipakai untuk tahun ini adalah nama sejarawan, sastrawan, dan para filsuf.

    “Pemilihan nama tersebut sekaligus sebagai pemantik para maba agar mengetahui tokoh-tokoh yang kiranya akan sering muncul di kelas perkuliahan mereka. Kami juga menggunakan nama-nama yang sekiranya baru bagi mereka karena tidak tercantum pada ruang-ruang di FIB UNAIR, ” kata Bakdi.

    Penulis: Fauzia Gadis Widyanti

    Editor: Feri Fenoria

    surabaya
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Satgas Pamtas Darat RI-MLY Yonif 621/Manuntung...

    Artikel Berikutnya

    Kontak Tembak Satgas Gakkum TNI-Polri, Dua...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Presiden RI Prabowo Subianto Monitoring Kegiatan Pemungutan Suara di Kecamatan Babakan Madang Kabupaten Bogor
    Tahanan Polres Semarang Turut Berpartisipasi di Pemilu, Hak Demokrasi Tetap Terjamin
    Kapolri Serukan Pilkada 2024 Aman dan Damai, Jaga Persatuan Bangsa
    Nanang Qosim Himbau Semua Pihak Tunggu Hasil Resmi Perhitungan dari KPU
    Paul La Fontaine, Ayah yang Berjuang di Tengah Hukum yang Mandul

    Ikuti Kami