Hadapi Jalan Jebol Akibat Banjir Rob, PK Bapas Nusakambangan Cari Cara Kunjungi Penjamin

    Hadapi Jalan Jebol Akibat Banjir Rob, PK Bapas Nusakambangan Cari Cara Kunjungi Penjamin
    Hadapi Jalan Jebol Akibat Banjir Rob, PK Bapas Nusakambangan Cari Cara Kunjungi Penjamin

    Nusakambangan (10/11)  Pembimbing Kemasyarakatan Ahli Pertama Bapas Nusakambangan, Unggul Sanubari lakukan kunjungan ke penjamin terkait pengusulan program pembebasan bersyarat dari Warga Binaan Pemasyarakatan Lapas Kelas IIB Slawi. 

    Dalam hal ini WBP berinisial HS telah dilakukan penggalian data Litmas dari Bapas Pekalongan, namun dikarenakan alamat penjamin berada di wilayah kerja Bapas Nusakambangan, maka untuk memenuhi data yang berasal dari pemerintah desa, kesiapan penjamin, penerimaan masyarakat, dll proses tersebut limpahkan ke Bapas Nusakambangan.

    Adapun alamat WBP berada di Kec. Kampung Laut yang memiliki akses cukup susah. Untuk mencapai dusun yang dimaksud, diperlukan kehati-hatian ekstra karena kondisi jalan yang terbentuk dari batu karang yang digenangi lumpur hasil endapan arus sungai membuat jalanan menjadi sangat licin. Kondisi ini tidak jarang membuat banyak warga yang melintas terperosok.   

    Kondisi alam yang tidak menentu pun terkadang dapat menjadi halangan, dimana saat akan melewati jalan kampung, akses jalan justru terputus akibat banjir rob yang melanda selama beberapa hari terakhir di dusun tersebut. PK Bapas tidak kehilangan akal, setelah berkoordinasi dengan pemerintah Desa setempat, PK diberikan rekomendasi untuk melewati jalan memutar dengan rute yang belum diketahui.

    Dengan bara semangat pasca memperingati Hari Pahlawan Nasional, PK Bapas tanpa keluh kesah tetap menerobos jalanan terjal yang disarankan untuk bertemu dengan penjamin WBP dan keluarga korban. Dengan memutar sejauh belasan Kilometer PK dihadapkan dengan jalan sempit yang mayoritas masih terendam banjir rob. PK pun harus merelakan kendaraanya untuk menjadi “perahu’  dadakan.  Disini PK tetap bersikukuh untuk memastikan kelayakan WBP melalui observasi dan wawancara mendalam secara langsung dikarenakan tindak pidana WBP tergolong sangat sensitif di masyarakat.

    Setelah melewati genangan air segara anakan yang memenuhi jalan, PK Bapas akhirnya dapat bertemu dengan penjamin, keluarga besar WBP, korban, dan pihak masyarakat secara terpisah untuk melihat pandangan mereka terkait dengan usulan program reintegrasi ini. PK Bapas yang sudah mengantongi data pun pamit undur diri dan bersiap melewati jalanan terjal kembali.

    Rifki Maulana

    Rifki Maulana

    Artikel Sebelumnya

    Bersama Petugas Puskeswan Babinsa Koramil...

    Artikel Berikutnya

    Hendri Kampai: Macan Versus Banteng di Antara...

    Berita terkait