SEMARANG - Mengawali amanatnya pada pelaksanaan Apel Pagi, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah DR A Yuspahruddin selaku Pembina, mengajak para peserta Apel untuk sejenak memanjatkan doa untuk para korban Tragedi Sepakbola di Stadion Kanjuruhan, Senin (03/10).
Doa dimaksud, juga ditujukan kepada para orang tua, saudara, kerabat, sejawat dan teman-teman para korban, agar diberikan ketabahan, kesabaran dan kekuatan menghadapi tragedi memilukan tersebut.
Yuspahruddin mengaku sangat prihatin dengan kejadian tersebut. Ia meminta jajaran Kemenkumham Jateng bisa berempati dan bersimpati terhadap apa yang dirasakan oleh orang-orang terdekat korban.
Kakanwil juga memberikan atensi terhadap peristiwa itu. Ia khusus menyoroti masalah kerumunan.
Menurut Yuspahruddin, kerumunan sedikit banyak dapat merubah karakter orang walaupun hanya sesaat.
"Ketika orang berada di dalam kerumunan, maka mereka meninggalkan kepribadian aslinya, " ujarnya mengungkapkan.
"Kalau tadinya, orangnya baik-baik, kalem, santai. Tapi kalau di dalam kelompok, dalam kerumunan, dia bisa berubah menjadi sama seperti kerumunan itu"
"Dia bisa ikut berteriak. Dia bisa heboh. Dia bisa ikut terpancing, " imbuhnya.
Dari hal tersebut, Kakanwil mengajak untuk lebih berhati-hati bisa berada dalam dan menghadapi kerumunan.
Tidak hanya itu, Yuspahruddin juga menaruh keprihatinannya atas berita-berita negatif yang viral belakangan ini. Mulai dari kasus Sambo, pembakaran saksi kasus korupsi, hingga kemungkinan perkara KDRT yang menimpa para artis.
Baca juga:
Gladi Kedatangan Pekerja Migran Indonesia
|
Hemat Kakanwil, saat ini banyak orang yang gampang sekali mentransformasi emosi menjadi tindak kekerasan. Dimana, emosi itu bisa saja di produksi karena banyaknya tekanan dan himpitan persoalan atas kondisi yang terjadi.
Untuk itu, Yuspahruddin kembali mengajak jajarannya agar tidak ikut andil dalam menyusahkan masyarakat. Ia mengajak untuk selalu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Selalu memberikan kemudahan kepada masyarakat dan penuh kesukarelaan membantu masyarakat.
"Jangan lagi ada pungli. Apalagi ini, jangan sampai ada pungli atas pelayanan yang kita berikan. Jangan ada lagi paradigma yang muncul, kalau bisa dipersulit kenapa dipermudah, " tegasnya.
"Agar masyarakat pandangannya berbeda. Oh ternyata berurusan dengan pemerintah itu mudah, " sambungnya.
Intinya, Kakanwil menghimbau agar selalu memberikan kontribusi kepada masyarakat, secara langsung maupun tidak langsung.
"Walaupun kecil, setidaknya kita bisa membantu masyarakat, meringankan beban mereka, " kata Yuspahruddin.
"Kita juga harus bisa mengajak orang lain untuk lebih lemah lembut, lebih sejuk hatinya, lebih sabar dan kita lebih bisa menenangkan orang lain."
"Bisa menyampaikan kedamaian, kelemah lembutan ke masyarakat. Kita bantu mereka sesuai dengan kapasitas kita, sesuai dengan kewenangan kita, " pungkasnya sebelum menutup amanat.
Mengikuti apel pada kesempatan ini, Kepala Divisi Administrasi Jusman, Kepala Divisi Pemasyarakatan Supriyanto, Pejabat Administrasi, Fungsional, Pelaksana serta PPNPN Kantor Wilayah.