Kunjungi LPP Semarang, Penasihat Utama Pipas Bangga Lihat Karya WBP

    Kunjungi LPP Semarang, Penasihat Utama Pipas Bangga Lihat Karya WBP
    Dok. Humas Kanwil

    SEMARANG - Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Kelas IIA Semarang memang memiliki magnet tersendiri untuk dikunjungi. Lapas yang meraih predikat Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) pada tahun 2019 lalu itu kali ini menerima tamu istimewa, Penasihat Utama Persatuan Ibu-Ibu Pemasyarakatan (Pipas) Anna Reynhard, Rabu (04/01).

    Seperti lazimnya para pengunjung lainnya, hal menarik pertama yang ingin dilihat adalah galeri show room hasil karya Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).

    Anna yang didampingi Penasihat Pipas Jawa Tengah Restu Yuspahruddin dan Ketua Pipas Jawa Tengah Rita Supriyanto melihat dari dekat bengkel kerja. Dirinya melihat produktifitas warga binaan dalam menjalani pembinaannya. Sesekali ia melemparkan beberapa pertanyaan kepada warga binaan dan memberikan semangat kepada mereka.

    Tak hanya melihat proses pembuatan produk di bengkel kerja, rombongan disuguhkan penampilan fashion show oleh WBP LPP Semarang.

    "Melihat segala pembinaan kemandirian yang dikerjakan oleh WBP kita tadi, saya apresiasi dan bangga sekali. Apalagi sudah ada produk yang mencapai mancanegara, " ungkap Anna.

    Ia pun mengajak para anggota Pipas Eks-Karesidenan Semarang yang hadir untuk berpartisipasi mempromosikan hasil harya WBP.

    Senada dengan itu, Restu Yuspahruddin mengungkapkan dengan membeli produk hasil karya warga binaan dapat mendorong produktivitas dan kreatifitas WBP itu sendiri.

    "Mari kita sukseskan kegiatan positif tersebut kalau bukan kita siapa lagi, " ujar Restu.

    Secara khusus, kedatangan Penasihat Utama Pipas ini merupakan rangkaian jelang HUT Pipas ke-19. Sebelum mengakhiri kunjungannya, rombongan menyempatkan diri untuk mencoba membuat batik dengan proses eco printing.

    pipas kunjungi lpp semarang
    RIO BANI RYANDINO

    RIO BANI RYANDINO

    Artikel Sebelumnya

    Lustrum XII UB, Ada Napak Tilas Raden Wijaya...

    Artikel Berikutnya

    Hendri Kampai: Macan Versus Banteng di Antara...

    Berita terkait