Nia Kurnia Fauzi Apresiasi Keterlibatan Danramil Sebagai Bapak Asuh Anak Stunting

    Nia Kurnia Fauzi Apresiasi Keterlibatan Danramil Sebagai Bapak Asuh Anak Stunting

    SUMENEP - Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten Sumenep menyambut baik kolaborasi berbagai instansi, untuk mendukung pemerintah daerah dalam upaya mencegah stunting melalui Koordinasi Intensifikasi Pelayanan KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) dan Sosialisasi Audit Stunting, serta Pengukuhan Bapak dan Bunda Asuh Anak Stunting.

    Ketua TP PKK Kabupaten Sumenep Nia Kurnia Fauzi mengatakan, pemerintah daerah untuk mencegah dan menurunkan angka stunting, membutuhkan peran serta seluruh elemen termasuk kerja sama Dinas Kesehatan dengan jajaran Kodim 0827 Sumenep.

    "Semoga, Dinas Kesehatan yang melibatkan TNI dengan melakukan pendampingan di tiap-tiap Puskesmas, mampu menurunkan angka stunting dari 29, 4% turun sesuai target 14%, " kata Nia Kurnia Fauzi di sela-sela kegiatannya, di SKB Kecamatan Batuan, Selasa (18/10/2022).

    Dirinya mengajak seluruh kader PKK mulai Kabupaten hingga Desa bergotong royong mendukung sepenuhnya program pencegahan stunting, karena dengan melibatkan semua unsur untuk intervensi bersama bisa menurunkan angka stunting.

    “Pemerintah daerah terus melakukan upaya mencegah dan melakukan percepatan penurunan angka stunting, salah satunya mengoptimalkan peran serta semua elemen seperti PKK, jajaran Kodim 0827 Sumenep dan organisasi masyarakat, ” tuturnya.

    Pemerintah Kabupaten Sumenep melalui Dinas Kesehatan dan BKKBN Provinsi Jawa Timur, bersinergi dengan Kodim 0827 Sumenep menyelenggarakan Rapat Koordinasi Intensifikasi Pelayanan KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) dan Sosialisasi Audit Stunting, serta Pengukuhan Bapak dan Bunda Asuh Anak Stunting di Kabupaten Sumenep, di Aula SKB Kecamatan Batuan.

    Di tempat yang sama Dandim 0827 Sumenep Letkol Czi Donny Pramudya Mahardi, mengungkapkan, stunting menjadi persoalan penting, karena ini adalah periode emas pertumbuhan yaitu asupan gizi anak sebelum usia 3 tahun. 

    "Faktor stunting di Kabupaten Sumenep ini, masih dijumpai banyak yang nikah muda, dan untuk mengatasinya dari pola pemberian makanan tambahan, ” ungkapnya.

    Karena itulah, para Danramil melakukan pendataan nama-nama warganya yang berisiko stunting, guna mengkonfirmasi ke kepala desa terkait tindakan untuk mengatasinya, termasuk juga mengawal tenaga medis Puskesmas saat turun ke masyarakat di setiap desa.

    "Program stunting ini ada dua sasaran, yakni anak usia di bawah 3 tahun dan ibu hamil, sehingga tugas bapak asuh anak stunting di tingkat Kecamatan hingga Desa untuk memberikan asupan tiap bulan, baik berbentuk donasi uang atau makanan, " papar Letkol Czi Donny Pramudya Mahardi.

    Sementara itu, perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Timur Dian menambahkan, kegiatan ini merupakan amanah Pangdam V/Brawijaya untuk sosialisasi kepada Persit jajaran Kodim 0827 Sumenep.

    Tahun ini, pihaknya mendapat amanah untuk percepatan penurunan stunting hingga 2024 sampai dengan 14%, sehingga dua tahun ke depan melakukan sosialisasi masalah stunting di semua lini.

    “Kami berharap dengan dikukuhkannya bapak asuh anak stunting ini, bisa menekan angka stunting melalui pengasuhan dari bapak asuh anak stunting, " tambahnya.

    Pada kesempatan itu, dilakukan pengukuhan perwakilan Komandan Koramil yakni Danramil 0827/20 Sapudi Kapten Inf Ardi Sumarja beserta istri oleh Dandim Letkol Czi Donny Pramudya Mahardi, S.E., dan Ketua TP PKK Kabupaten Sumenep Ny. Nia Kurnia Fauzi yang dikukuhkan sebagai Bapak dan Bunda Anak Stunting dilanjutkan pernyataan komitmen. (*)

    sumenep
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Mitigasi Inflasi, Koramil 0824/03 Kalisat...

    Artikel Berikutnya

    Hendri Kampai: Macan Versus Banteng di Antara...

    Berita terkait