SURABAYA — Memasuki tahun ajaran ganjil 2022/2023, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menerima puluhan mahasiswa asing atau mahasiswa internasional untuk mengikuti berbagai program studi akademik di kampus pahlawan ini. Sebanyak 53 mahasiswa dari berbagai negara tersebar di beberapa departemen di ITS.
Ke-53 mahasiswa asing yang baru tiba tersebut mengikuti sejumlah program pendidikan yang ada di ITS. Antara lain sebanyak 39 mahasiswa mengikuti program pertukaran pelajar, 8 mahasiswa mengikuti program magang, dan 6 mahasiswa lainnya terdaftar sebagai mahasiswa full degree di ITS.
Manajer Senior Promosi dan Mobilitas Internasional Direktorat Kemitraan Global (DKG) ITS Octaviyanti Dwi Wahyurini ST MAppDesArt PhD mengungkapkan, dua tahun selama pandemi ITS hanya menerima mahasiswa internasional atau asing secara daring. Kini setelah pandemi makin mereda, ITS kembali membuka program yang dapat diikuti mahasiswa asing secara luring.
Semester genap lalu, tepat setelah border Indonesia dibuka, ITS hanya menerima 14 mahasiswa internasional. Namun, karena saat ini peraturan perjalanan luar negeri lebih fleksibel, sehingga semester ini lebih banyak mahasiswa asing yang bisa diterima. “Para mahasiswa tersebut berasal dari berbagai negara seperti Malaysia, Prancis, Denmark, Jerman, Suriah, India, Jepang, dan juga Finlandia, ” sebutnya, Senin (12/9/2022).
Baca juga:
Pusat Riset Perubahan Iklim UNP Adakan FGD
|
Mahasiswa internasional ITS Leandre Paul-Marie Michel Lebrec asal Prancis saat dijemput oleh volunteer ITS di Bandara Internasional Juanda.
Perempuan yang akrab disapa Oyin ini menjelaskan, mahasiswa yang mengikuti pertukaran pelajar mendaftar melalui nominasi universitas mitra ITS. Lalu untuk mahasiswa dengan program full degree di ITS, mendaftar melalui laman simad.its.ac.id. Setelah resmi terdaftar, mahasiswa mengikuti kegiatan orientasi di ITS yang sudah dilakukan pada 24 Agustus lalu.
Untuk pendaftar mahasiswa yang mengikuti program pertukaran pelajar, nantinya akan menjalani kegiatan selama satu semester. Lalu untuk program internship, mahasiswa akan melakukan kegiatan magang di laboratorium departemen masing-masing. “Kemudian untuk yang mengambil program full degree adalah mahasiswa jenjang S2 dan S3, yang S1 hanya dua orang yang mengambil program Joint atau Double Degree, ” jelas dosen Departemen Desain Komunikasi Visual (DKV) ini.
(dari kanan) Veera Maria Aleksandra Karhu dan Rita Inieri Hanninen, mahasiswa internasional ITS asal Finlandia saat di jemput oleh volunteer ITS di Bandara Internasional Juanda
Ia melanjutkan, departemen tempat para mahasiswa internasional melakukan kegiatan magang dan pertukaran pelajar di ITS ini di antaranya ada di Departemen Sistem Informasi, Teknik Mesin, Teknik Kelautan, Teknik Material dan Metalurgi, Teknik Fisika, serta Teknik Lingkungan. Selain itu, ada Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK), Teknik Geofisika, Desain Komunikasi Visual (DKV), Desain Interior, Manajemen Bisnis, Studi Pembanguanan, Teknik Elektro, serta Teknik Informatika.
Oyin mengatakan, beberapa mahasiswa internasional telah tiba di Surabaya sejak pertengahan Agustus lalu. Sebagai salah satu pelayanan prima yang diberikan oleh DKG ITS, mahasiswa tersebut dijemput oleh para volunteer ITS Global Engagement di Bandara Internasional Juanda. “Para mahasiswa terlihat sangat senang dan antusias ketika pertama kali tiba di Indonesia, ” ungkapnya. (HUMAS ITS)
Reporter: Fatima Az Zahra