PROBOLINGGO - Dalam rangka penguatan kemasjidan dan mengantisipasi masuknya aliran sesat di lingkungan cabang NU Kota Kraksaan, pada hari Jum’at, 15 Juli 2022, PC. LTMNU Kota Kraksaan menyelenggarakan giat silaturahim dan pembinaan masjid, tepatnya di MCNU Kec. Krucil. Kegiatan ini bertempat di masjid Besar Arrahmat Krucil. Ini adalah kali kedua diselenggarakannya giat ini yang sebelumnya di lakukan di MWCNU Kec. Maron, pada tanggal 24 Juni 2022.
Kegiatan ini dihadiri oleh para ketua takmir masjid dan para ketua ranting di lingkungan MWCNU Kec. Krucil. Kegiatan ini diawali dengan pembacaan simtudduror dan sambutan ketua MWCNU Kec. Krucil. Selanjutnya, sambutan disampaikan oleh Drs. H. Didik Abdurrahim, selaku wakil ketua tanfidhiyah PCNU Kota Kraksaan bidang kemasjidan. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa kita harus semangat memakmurkan masjid dan melakukan inovasi sehingga para jamaah merasa nyaman beribadah di masjid. Selain itu, H. Didik yang juga sehari – harinya sebagai Kabag. Kesra Kab. Probolinggo, berpesan agar ketua takmir selalu pro aktif melakukan trobosan dan bekerjasama dengan pihak terkait, seperti kecamatan, puskemas, dan para aghniya agar berkontribusi mensukseskan program masjid, baik dibidang ibadah, kesehatan, pemberdayaan jamaah, dst.
Acara ini dilanjutkan dengan pembinaan masjid, yang dalam hal ini disampaikan langsung oleh ketua LTMNU Kota Kraksaan, Abd. Bari, SH, M.Si. Dalam pengarahannya, beliau menyampaikan 3 pilar manajemen masjid, yaitu Idaroh, imaroh, riayah. Bidang idaroh menitik beratkan pada aspek administrasi masjid. Mulai dari surat masuk dan keluar, papan nama masjid, jadwal khotib, sampai urusan laporan keuangan masjid yang harus dilaporkan secara transparan. Sedangkan bidang imaroh, menfokuskan kepada kemakmuran masjid. Masjid yang makmur adalah masjid yang jamaahnya rutin dan nyaman beribadah dan indikatornya adalah jamaah sholat shubuh. Masjid harus melakukan terobosan agar jamaah masjidnya banyak. Bidang yang terakhir adalah bidang riayah. Yakni masjid harus terpeliharah dengan baik, khususnya dalam hal kebersihan toilet. Jangan sampai toiletnya kumuh dan licin yang membahayakan jamaah.
Dalam arahan selanjutnya, masjid harus berupaya untuk mewujudkan do’a yang setiap kali kita panjatkan. Pertama, Salamatan fiddin. Yakni jamaahnya selamat dalam aqidahnya melalui kegiatan yang sesuai dengan aqidah ahlussunnah wal jamaah. Kedua, wa’afiyatan fil jasadi. Yakni masjid harus mendukung dan menfasilitasi kesehatan jamaah. Degan bekerjasama dengan puskesmas dan desam hal ini bias diwujudkan dengan hadirnya klinik dan posko kesahatan di masjid. Ketiga, waziyadatan fil ilmi. Masjid menfasilitasi kajian keilmuan para jamaah. Keempat, Wabarokatan firrizki. Masjid menfasilitasi kesulitan – kesulitan keuangan para jamaah melalui BMT dan beasiswa. dst.
Baca juga:
Pusat Riset Perubahan Iklim UNP Adakan FGD
|
Kegiatan ini diakhiri dengan penyerahan plakat do’a masuk masjid, do’a setelah wudhu’ dan niat I’tikaf secara simbolis kepada 3 ketua takmir masjid di Kec. Krucil. Selanjutnya, ketua PC. LTMNU Kota Kraksaan menyerahkan sebanyak 103 plakat kepada ketua MWCNU Krucil yang selanjutnya akan diserahkan ke masing – masing ketua takmir masjid. (ABZ)