Personel Ditpolairud Polda Kalteng, Berikan Pemahaman Kepada Masyarakat Tentang Radikalisme

KAPUAS - Personel Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara Polda Kalimantan Tengah, yang bertugas di Markas Unit ( Marnit ) Mangkutup Das Kapuas, melaksanakan kegiatan Pemolisian Masyarakat ( Polmas ) terhadap masyarakat bantaran sungai Desa Manyuluh Kec.Mantangai Kab.Kapuas. Sabtu (11/06/2022) pagi.

Kegiatan ini bertujuan untuk mengajak masyarakat agar dapat membantu peran pemerintah dan aparat kepolisian dalam melakukan upaya pencegahan dan menangulangi aksi terorisme dan radikalisme. 

Baca juga: Cek Kelengkapan Personil, Kapolres Barru Kunjungi Pos PAM Nataru

Direktur Polairud Polda Kalteng AKBP. Boby Pa’ludin Tambunan, S.I.K., M.H. Melalui Kepala Markas Unit Mangkutup Bripka Dadi Ariyanto menyampaikan "Semua harus terlibat dalam memutus sel-sel baru jaringan terorisme, bukan hanya dibebankan kepada aparat Kepolisian, TNI dan Pemerintah, namun seluruh tokoh agama, tokoh masyarakat dan lapisan masyarakat untuk menjaga masuknya paham radikalisme di tengah masyarakat".

"Peran pemerintah dan tokoh agama sangat penting dalam memberikan edukasi serta informasi pemahaman agama yang sesuai kaidah sehingga masyarakat dapat memilah terhadap pemahaman agama yang baik dan pemahaman yang mengandung paham radikalisme yang kerap mengatasnamakan agama" Ujar Bripka Dadi.

Baca juga: Jelang Tahun Baru 2022, AKBP Ali Machfud Himbau Warga Serdang Bedagai  Tidak Gelar Pesta Kembang Api

Ia jg menambahkan agar pemerintah desa dan tokoh agama untuk dapat mengedepankan pemahaman nilai-nilai pancasila dengan selalu mensosialisasikan ideologi pancasila di seluruh lapisan masyarakat, hal itu guna terwujudnya persatuan dan kesatuan serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Pancasila di era globalisasi terkesan kurang digaungkan,  padahal nilai-nilai pancasila sangat penting dalam menyelesaikan masalah Intoleransi, Radikalisme dan Terorisme, ” tutupnya.***

Baca juga: Sepanjang tahun 2021, Satreskrim Polres Bengkalis Selesaikan 429 perkara dari 637 Kasus Tindak Pidana