Oleh: Marianus Gaharpung, SH, MS, Dosen FH Ubaya & Lawyer di Surabaya.
Indonesiasatu.co.id - Keberadaan Polres di tanah Nagekeo boleh dibilang masih seumur jagung tetapi peran positifnya sungguh dirasakan warga Nagekeo.
Polres yang baru berdiri di Kabupaten Nagekeo ini dinahkodai oleh AKBP Yudha Pranata, S.I.K, S.H selalu mengajak segenap jajarannya untuk menyelesaikan persoalan kemasyarakatan di Nagekeo dengan pendekatan humanis bukan dengan cara-cara represif karena AKBP Yudha Pranata sangat memahami polri ada, DARI, OLEH DAN UNTUK RAKYAT. Sehingga polri harus dirasakan oleh masyarakat sebagai "SAHABAT KAMI BUKAN MUSUH KAMI". Ini doktrin yang senantiasa ditanamkan AKBP Yudha Pranata, S.I.K, S.H kepada semua jajaranya di Polres yang baru berusia 6 bulan lebih.
Karena Kapolres Nagekeo berkomitmen menjalankan amanah Bapak Kapolri Jendral Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si. Konsep polri yang humanis tidak lain wajib terus menerus hadir, hidup dan merasakan denyut nadi kehidupan masyarakatnya.
Dengan adanya interaksi yang tiada henti polisi makin merasakan bagaimana mencari jalan penyelesaian masalah sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat.
Dengan demikian keberadaan polisi terus di tengah masyarakat akan mengurangi image bahwa polisi adalah figur yang menakutkan melainkan "SAHABAT SEJATI" yang selalu ada bersama masyarakatnya.
Oleh karena itu, peran dan tanggung jawab Polisi utama adalah memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat. Menegakkan hukum. Memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat tetapi lebih dari itu bagaimana hadir bersama masyarakat untuk mencari dan melenyapkan sumber kejahatan tersebut.
Jika polisi berada terus bersama - sama masyarakatnya, maka polisi makin bisa bersama sama masyarakat mencari jalan keluar atau menyelesaikan masalah sosial terutama masalah keamanan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat.
Dengan interaksi terus menerus polisi lebih bisa mengutamakan pencegahan kriminalitas (crime prevention). Dan, dengan demikian kehadiran polisi bisa meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Atas dasar ini, Kapolres Nagekeo, AKBP Yudha Pranata, S.I.K, S.H dengan usia relatif muda tetapi gesit dengan terus melakukan pendekatan yang humanis turun ke bawah mendatangi tokoh tokoh masyarakat, kepala kepala suku bahkan bergaul dengan anak anak muda Nagekeo dengan konsep penyelesaian secara humanis problem horisontal dalam urusan pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Waduk Mbay/Lambo yang di mana terbilang sukses di tangan beliau terhitung selama 6 bulan menduduki kursi pimpinan kepolisian di Kabupaten Nagekeo.
Baca juga:
Gus Yahya dan Harapan Masa Depan NU
|
Pembangunan Waduk Lambo ini menjadi problem serius tidak saja menjadi perhatian warga NTT tetapi nasional dimana warga suku suku di Nagekeo dengan keterbatasan pengetahuan dan informasi menolak keras tanah tanah suku dibebaskan demi pembangunan waduk Lambo yang sejatinya memberikan manfaat bagi peningkatan hasil pertanian, perkebunan dan peternakan.
Problem keamanan dan ketertiban masyarakat yang terus bergejolak akhirnya dengan pendekatan polisi yang humanis, maka luar biasa persoalan pembangunan waduk raksasa Lambo ini akhirnya dipahami dan diterima masyarakat(suku-suku) Nagekeo.
Terimakasih Kapolres Nagekeo, AKBP Yudha Pranata, S.I.K, S.H dengan jajarannya sungguh menampilkan wajah "POLISI SAHABAT SEJATI" masyarakat Nagekeo. Viva Nagekeo. Viva Polres Nagekeo!