Rawan Konflik dan Rugikan Warga, SPBU Timpah Disinyalir 'Sarang Penglasir' BBM

    Rawan Konflik dan Rugikan Warga, SPBU Timpah Disinyalir 'Sarang Penglasir' BBM
    SPBU dengan nomor 65.735.002 di Kecamatan Timpah Kabupaten Kapuas, disinyalir 'Sarang Penglasir' BBM

    KAPUAS – Keberadaan SPBU dengan nomor 65.735.002 di Kecamatan Timpah Kabupaten Kapuas Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), yang seharusnya membantu pendistribusian Bahan Bakar Minyak (BBM) bagi masyarakat sekitar dan pengguna jalan Nasional Palangka Raya – Bontok, malah diduga untuk ‘Sarang Pelangsir’ mengambil BBM tersebut.

    Hal tersebut tanpa alasan, karena sesaat setelah kedatangan Truk BBM yang ingin mengisi ke tangki SPBU itu, akan banyak para Penglasir antre untuk membeli BBM, baikpun itu BBM Subsidi. Tentunya ini akan merugikan warga yang benar – benar mengharapkan BBM itu, namun sesaat itu telah habis oleh para penglasir BBM ini.

    Bobby, salah satu warga Kecamatan Timpah menyampaikan ke Media ini bahwa atas kegiatan para Penglasir BBM, telah merugikan masyarakat khususnya masyarakat Kecamatan Timpah. 

    Menurutnya, oknum – oknum Penglasir BBM yang mengantre di SPBU itu bukanlah mayoritas warga sekitar, mereka merupakan warga luar dan menjualkan kembali hasil Minyak yang telah didapat dari SPBU itu ke para Penambang – penambang Ilegal (PETI) diluar Kecamatan Timpah.

     “Ini bisa membawa konflik kedepannya, dan sudah sering terjadi keributan antara pelangsir dengan warga sekitar yang memang benar – benar memerlukan BBM tersebut, apabila dibiarkan berlarut – larut akan terjadi rawan Konflik, ” kata Bobby, Jumat (28/10).
     
    Ditambahkannya juga, ini terlihat adanya permainan yang diduga pihak SPBU dan oknum para penglasir dalam pendistribusian BBM yang telah dijatahkan kepada SPBU itu dalam sekejap sudah habis.

    Harapannya, agar pihak terkait bisa menindaklanjuti informasi ini dan jangan sampai BBM yang seharusnya untuk kepentingan masyarakat khususnya disalah pungsikannya untuk BBM pertambangan ilegal.

     “Sesaat setelah datang truk BBM untuk mengisi di SPBU itu, tidak memakan waktu lama khususnya BBM Subsidi Pertalite akan habis stoknya, ini patut jadi pertanyaan bagi para pihak terkait untuk menelusurinya, ” sebutnya.
     
    Sementara itu diminta keterangan akan hal itu, pihak karyawan SPBU tidak mau berkomentar akan hal yang ditanyakan, mereka katanya hanya menjalankan pekerjaan untuk menjual BBM ke masyarakat.

     “Kami hanya menjualkan Minyak, ” ucap petugas SPBU yang tidak mau disebutkan namanya.

    kapuas
    Indra Gunawan

    Indra Gunawan

    Artikel Sebelumnya

    Poskoramil 0824/28 Pakusari Pendampingan...

    Artikel Berikutnya

    Hendri Kampai: Macan Versus Banteng di Antara...

    Berita terkait