KUTOARJO. Pembinaan Anak merupakan upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan Anak sehingga diharapkan terjadinya perubahan sikap dan perilaku Anak. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak menjelaskan bahwa pembinaan adalah kegiatan untuk meningkatkan kualitas, ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, intelektual, sikap dan perilaku, pelatihan keterampilan, professional serta kesehatan jasmani dan rohani Anak baik di dalam maupun di luar proses peradilan pidana Anak.
LPKA Klas I Kutoarjo belum lama ini mengadakan pelatihan kemandirian berupa potong rambut atau disebut barbershop untuk Anak Binaan. Kegiatan dilaksanakan di Aula Diklatker LPKA Kutoarjo dengan instruktur Nuryati yang telah berpengalaman dalam bidang potong rambut. Pelatihan dimulai pada pukul 08.00 sampai selesai, yang berlangsung selama 2 hari (27/10) dan (28/10).
Ada beberapa hal yang perlu disiapkan sebelum melaksanakan kegiatan potong rambut / barbershop, agar hasil potong rambut maksimal. Antara lain :
1. Handuk kecil. Digunakan untuk menjaga pakaian dari serpihan-serpihan rambut, handuk kecil juga bisa melindungi area leher dari gatal akibat potongan rambut.
2. Kain Penutup Badan. Agar badan tidak kotor terkena potongan-potongan rambut.
3. Gunting atau gunakan sisir khusus salon agar hasil guntingan rapi dan bertekstur. Kalau menginginkan potongan rambut cepak atau rambut pendek.
4. Sisir bergigi rapat ini berperan sebagai penggaris yang memastikan rambut sama panjang saat dipotong.
5. Bedak bayi. Berguna untuk menghindarkan kulit dari iritasi yang bisa saja terjadi saat mencukur rambut sendiri.
6. Water spray. Berguna untuk membasahi rambut dan memudahkan proses gunting. Siapkan botol spray kosong, lalu isi dengan air bersih.
7. Cermin untuk memastikan rambut terpotong dengan rapi dari segala sisi.
8. Mesin pemotong rambut, untuk mendapatkan hasil potongan yang pendek dengan ukuran yang seimbang.
Instruktur terlebih dahulu menjelaskan secara teori tentang teknik memotong rambut agar menghasilkan karya yang bagus. Setelah penjelasan materi selesai dilanjutkan dengan kegiatan praktek potong rambut, yang diawali praktek oleh instruktur dengan Anak Binaan. Pada kesempatan selanjutnya setelah Anak mengerti dan paham tentang langkah-langkah dalam memotong rambut, barulah Anak mempraktekan ilmu potong rambut tersebut.
Peserta pelatihan antusias dalam mengikuti kegiatan dan cukup cepat memahami materi dan mumpuni dalam mempraktekan kegiatan potong rambut.
"Semoga ilmu ini dapat bermanfaat bagi Anak Binaan, ketika sudah selesai menjalani masa pidana dan kembali ke masyarakat dapat menerapkan dan mengembangkan ilmunya di masyarakat." Ujar Tanti Widiyanah, Kasubsi Diklatker.(AP)
Copyright © 2017 PERS.CO.ID - All Rights Reserved.