TANGSEL - Pemerintah Kota Tangerang Selatan bertekad untuk memperbaiki sektor transportasi publik yang dimiliki.
Pasalnya, persoalan transportasi ini diakui kini masih menjadi salah satu permasalahan yang harus segera dibenahi.
"Ya ini lah memang PR (pekerjaan rumah) yang harus kita selesaikan, saya sama Pak Wali berkomitmen agar bagaimana transportasi publik ini bisa terwujud, " ungkap Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan saat diwawancarai awak media, Rabu (21/9/2022).
Pilar memaparkan, ada sejumlah langkah yang harus ditempuh untuk membenahi permasalahan ini. Salah satunya, yakni dengan memperbarui trayek bus ataupun angkutan umum (angkot).
Baca juga:
Jelang Tahun Baru, Forkopimda Rakor Terbatas
|
"Saya sudah minta sama Dishub untuk memperbaharui trayeknya. Kan di sini ada 16 trayek, menurut saya 16 trayek ini sudah tidak update, dan harus segera di-update, " ujar Pilar.
Dengan upaya itu, lanjut Pilar, diharapkan masyarakat dapat menikmatinya dan beralih untuk menggunakan angkutan umum.
"Saya minta jadi bagaimana orang keluar dari komplek perumahannya dia ada halte, di situ ada mobil dalam berkala sekian menit sekali lewat gitu. Itu kan penting. Supaya apa, kemacetan dapet tertangani dan bisa mengurangi emisi kendaraan bermotor juga, " jelas Pilar.
Selain itu di sisi lain, Pilar masih mendorong agar proyek pembangunan MRT/LRT dapat berlanjut ke Tangsel.
"Itu kan ada sekitar 600 meteran lagi di Lebak Bulus masuk ke Tangsel bisa dilanjutkan. Nantinya Tangsel Insya Allah kita siapkan segala upaya, " katanya.
Selanjutnya jika ke depan konsep integrasi ini sudah berjalan, Ia mendorong agar transportasi publik bisa dimanfaatkan oleh anak sekolah.
"Kemarin juga saya minta ke Dinas Pendidikan kalau transportasi publik di Tangsel sudah terintegrasi semua, untuk anak-anak sekolah menggunakan transportasi publik. Tidak pribadi, sekarang kan semua orang menggunakan transportasi pribadi atau ojek online, " tuturnya.
Pilar menegaskan, upaya ini harus segera dilaksankan sesegera mungkin. Mengingat, pandemi yang sebelumnya menjadi halangan dalam penyelesaian permasalahan ini, kini telah melandai.
"Harus sesegera mungkin. Saya berharap ini jangan lama-lama. Dari investasi ada mudah-mudahan juga kalau dari APBD ada kita bisa intervensi itu. Nanti di 2023 masalah transportasi publik ini harus ada realisasinya, " tandasnya. (Red)