STKIP NBF Gelar Wisuda bagi 74 Lulusan S1 Bahasa Inggris dan Guru PAUD

    STKIP NBF Gelar Wisuda bagi 74 Lulusan S1 Bahasa Inggris dan Guru PAUD
    Acara wisuda 74 sarjana baru bertempat di Aula Setda Nagekeo

    NAGEKEO   - Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Nusa Bunga Floresta (NBF) Aeramo, Kabupaten Nagekeo menggelar wisuda ke-III bagi 74 orang mahasiswa yang lulus dari dua Program Studi (Prodi).

    Wisudawan/wisudawati yang menerima gelar sarjana dari lulusan dua prodi ini diantaranya, 6 orang sarjana Pendidikan Bahasa Inggris dan 68 orang sarjana Pendidikan Guru TK/PAUD.

    "Kepada wisudawan/wisudawati tentunya wisuda ini bukan akhir dari segalanya tetapi ini adalah awal dimana anda ketika kembali ke masyarakat bisa mengaplikasikan apa yang kalian sudah pelajari, " ujar Oscar Meta, Ketua Yayasan Wini Unggul dalam sambutannya sembari mengahantar pembukaan prosesi wisuda, Selasa (28/12/2021) bertempat di Aula Setda Nagekeo.

    Dalam sambutannya juga, dihadapan Kepala LLDikti Wilayah XV Oscar mengatakan, keadaan Nagekeo melihat dari potensi manusia ataupun antusias masyarakat usai mengenyam pendidikan SLTA, sejatinya mereka ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi namun masih banyak mengalami kendala.

    "Mungkin pada kesempatan ini ijinkan saya untuk memohon  mungkin ada peluang barangkali melalui LLDikti bisa membantu beasiswa ataupun lainnya sehingga anak-anak kami di Nagekeo boleh mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan tinggi, " harapnya kepada kepala LLDikti Wilayah XV.

    Lanjutnya, STKIP NBF perjalanannya tahun 2020 lalu sempat mengajukan penambahan Prodi dan juga pengajuan perubahan status dari STKIP menjadi institut, akan tetapi permintaan itu belum dikabulkan oleh LLDikti wilayah VIII kala itu karena kedala satu dan lain hal.

    "Kita dari tahun 2020 sewaktu LLDikti wikayah VIII, kita mencoba untuk mengajukan penambahan prodi atau fakultas dan juga merubah status dari STKIP menjadi Institut tetapi mungkin karena jauh dan juga hal lain kami kendala sehingga mungkin dengan kehadiran bapak kepala LLDikti wilayah XV ketika kami mencoba mengajukan status STKIP menjadi institut bukan dipermudah artinya tanpa mengabaikan administrasi tetapi kami boleh dituntun agar kami lebih baik dan boleh dipercepat, " ungkapnya.

    Lebih jauh Oscar mengatakan, jika dalam perjalanan STKIP NBF baik ketersediaan prodi dan juga fasilitas memadai dimana sedikitnya setara dengan perguruan tinggi lain di NTT, tidak menutup kemungkinan STKIP NBF dapat menarik calon-calon mahasiswa dari luar wilayah Nagekeo.

    "Kami punya mimpi yang besar bahwa di Nagekeo harus memiliki perguruan tinggi yang berkualitas baik dan kemudian kita boleh mendatangkan mahasiswa atau calon-calon mahasiswa dari kabupaten lain selain Nagekeo. Karena banyangkan kalau 20 SMA dan SMK dan rata-rata misalnya 50 orang maka 1000 yang kuliah di luar Nagekeo dan sebenarnya kita sedang buang-buang uang ke luar, " jelasnya.

    Oscar menyebut, STKIP NBF telah menyiapkan ratusan kuota beasiswa untuk mahasiswa yang telah bergabung ataupun calon-calon mahasiswa yang nantinya akan mendaftar di lembaga perguruan tinggi itu.

    Kesempatan itu juga, Wakil Bupati Nagekeo Marianus Waja dalam sambutan mengatakan, indikator kemajuan sebuah daerah terletak dari indeks pembangunan manusia, dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

    Secara khusus, Wabup Marianus berterima kasih kepada Alm. Bapak Paulus Kaju dan semua tokoh pendidikan yang telah membangun lembaga pendidikan tinggi.

    "Pemkab Nagekeo bangga atas wisuda 74 sarjana baru STKIP NBF. Bangga, karena Nagekeo memiliki 4 lembaga pendidikan tinggi, yakni Politani Boawae, Akademi Garam Mbay STKIP NBF dan Institut Nasional Flores, ” katanya.

    Sementara Kepala LLDikti Wilayah XV, Prof. Drs. Menganas Lumban Gaol menanggapi capaian dan permintaan STKIP NBF bahwa, mengejar target angka partisipasi pendidikan tinggi, pemerintah atensinya telah meningkatkan alokasi beasiswa khususnya untuk NTT.

    "Tahun ini (2021 red-) untuk swasta saja, karena di NTT ada 56 perguruan tinggi swasta yang dibawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Tekhnologi lebih dari 50 miliyar kita salurkan. Oleh sebab itu saya harap lembaga kita STKIP NBF kedepan akan kita perhatikan, " jelasnya.

    Hal itu kata Menganas, atensi itu untuk menyikapi kemampuan orang tua untuk menyekolahkan anak di NTT masih tergolong rendah apalagi di masa pendemi covid-19.

    "Anak-anak yang sudah terlanjur kuliah bisa putus. STKIP NBF ini sudah terakreditasi jadi tidak perlu diragukan lagi. Yang kurang disini adalah sosialisasi. Saya minta yayasan segera siap dokumen untuk naikan status kampus menjadi institut agar bisa menambahkan program studi baru, ” sebutnya.

    Muhamad Yasin

    Muhamad Yasin

    Artikel Sebelumnya

    Keluarga Syamsul Bahri Trauma Saat Didatangi...

    Artikel Berikutnya

    Kontak Tembak Satgas Gakkum TNI-Polri, Dua...

    Berita terkait