KOTA BLITAR - DPRD Kota Blitar mendapat kunjungan DPRD Bojonegoro untuk melakukan koordinasi dan studi banding tentang Pengelolaan Aset Daerah, Selasa (12/07/2022).
Anggota DPRD Kota Blitar, Purwanto dari Komisi II yang ikut mendampingi kunjungan tersebut mengatakan, kunjungan DPRD Bojonegoro ke Kota Blitar dalam rangka studi banding tentang Pengelolaan Aset Daerah.
"Diforum tersebut juga dijelaskan perlu adanya unit pengelola kekayaan daerah yang profesional agar tidak terjadi overlapping tugas dan kewenangan dalam pengelolaan kekayaan daerah, " kata Purwanto.
Dirinya juga menjelaskan, ada hal cukup penting harus diperhatikan oleh pemerintah daerah yaitu perlu dilakukan perencanaan terhadap biaya operasi dan pemeliharaan untuk setiap kekayaan daerah. Sebab, sering kali biaya operasional atau pemeliharaan tidak dikaitkan dengan belanja modal.
Pihaknya berharap Pemkot Blitar terus berusaha meningkatkatkan PAD dan selalu berinovasi. Semua itu untuk mensejahterakan masyarakat dalam budang pembangunan.
Diketahui dari berbagai sumber, aset terbesar dari Kota Blitar terdiri dari parkir dan pariwisata. Retribusi Parkir menjadi salah stau sumber pendapatan asli daerah (PAD) Kota Blitar yang memiliki prosentase cukup tinggi
Baca juga:
DPRD Sampang Gelar Paripurna LKPJ Tahun 2021
|
Sedangkan pada 2022 APBD Kota Blitar sekitar Rp 1, 53 triliun dan rencana pada 2023 sekitar Rp 1, 33 triliun. Untuk PAD, sebesar 30?ri APBD dan pajak daerah Rp 44 miliar.
Program paling menonjol di Blitar untuk meningkatkan PAD adalah dari pariwisata makam Bung Karno. Dan saat ini, untuk mengembangkan sektor pariwisata di Kota Blitar, masih terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk mengembangkan Museum PETA karena Blitar sebagai pencetus perjuangan PETA di Indonesia. (DPRD/ Tn)